Minggu, 14 September 2014

SPESIAL: Lima Duel Indonesia-Malaysia Paling Diingat

SPESIAL: Lima Duel Indonesia-Malaysia Paling Diingat - Jelang laga penuh gengsi antara Indonesia kontra Malaysia, Goal Indonesia menyajikan duel kedua tim yang paling diingat. Timnas Indonesia dijadwalkan bakal kembali bentrok dengan seteru abadi Malaysia pada laga uji coba internasional di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, 14 September nanti. Seperti diketahui, pertemuan kedua tim selalu menyuguhkan gengsi tersendiri.

Laga nanti akan menjadi edisi ke-87 bentrok kedua tim sejak pertama kali bertemu pada turnamen Merdeka 1957, ketika Malaysia masih bernama Malaya. Nah, dari puluhan pertemuan tersebut, Goal Indonesia mencoba menyajikan duel kedua tim yang paling diingat.

Paling diingat, karena duel ini menyajikan sebuah pertarungan untuk memperebutkan gelar juara maupun penentu ke langkah berikutnya bagi kedua tim. Berikut ulasannya:

FINAL SEA GAMES 1979

Ini merupakan untuk pertama kalinya timnas Indonesia lolos ke final SEA Games dari dua kali keikutsertaan mereka di ajang ini. Yang membuat paling berkesan adalah, laga tersebut dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Indonesia pun sudah didukung puluhan ribu pendukungnya langsung di stadion.

Namun, harapan itu pupus saat blunder Ronny Pattinasarani pada menit ke-21 berhasil dimanfaatkan Mokhtar “Super-Mokh” Dahari untuk menjadi gol. Suporter Indonesia harus menerima kenyataan pahit tim kesayangannya dipecundangi di kandang sendiri oleh musuh bebuyutan.

FINAL SEA GAMES 1987

Pada laga ini timnas Indonesia berhasil menghapuskan dahaga gelar, dengan merebut medali emas cabang sepakbola SEA Games untuk pertama kalinya. Yang paling istimewa adalah, mereka berhasil mendapatkan itu di kandang sendiri dengan mengalahkan seteru abadi Malaysia, skor tipis 1-0, lewat gol Ribut Waidi.
Sontak, seluruh pecinta sepakbola Indonesia ketika itu begitu mengelu-elukan skuat asuhan Bertje Matulapelwa. Ini seakan menjadi obat sakit hati ketika ditaklukkan oleh Malaysia di final SEA Games 1979.
SEMI-FINAL PIALA AFF 2004

Laga ini menjadi paling berkesan karena timnas Indonesia berhasil membungkam Harimau Malayadi kandangnya. Padahal, ketika itu Indonesia datang ke Stadion Bukit Jalil dengan modal kekalahan 2-1 di leg pertama. Namun, skuat asuhan Peter Withe mengubah rasa pesimistis masyarakat Indonesia dengan kemenangan fantastis yang berujung euforia. Bagaimana tidak, sempat tertinggal 1-0, Kurniawan Dwi Yulianto dan kawan-kawan berhasil membalikkan keadaan menjadi 4-1. Alhasil, Indonesia melenggang ke final untuk bertemu Singapura. Meski akhirnya tetap gagal merengkuh juara.
FINAL PIALA AFF 2010
Di tengah euforia yang membuncah begitu besar, timnas Indonesia ketika itu sangat diunggulkan untuk menjadi juara. Terlebih, Indonesia yang saat itu dilatih Alfred Riedl sebelumnya sudah menaklukkan Malaysia di fase grup dengan skor telak 5-1. Yang lebih mengesankan adalah, laga ini penuh intrik dengan adanya laser dari penonton Malaysia yang ditujukan kepada kiper Markus Haris Maulana di leg pertama. Hal ini semakin menambah “panas” duel penuh gengsi itu.

Indonesia yang diperkirakan bisa membawa pulang minimal hasil imbang, malah kalah tiga gol tanpa balas. Meski menang di Jakarta dengan skor 2-1, masyarakat Indonesia kembali harus menerima kenyataan pahit melihat kembali Malaysia berpesta di SUGBK.
FASE GRUP B PIALA AFF 2012
Bisa dibilang, Indonesia yang tampil di Piala AFF edisi ini datang dengan persiapan dan skuat seadanya. Mengingat, klub-klub ISL tidak melepas pemainnya ke timnas lantaran ada konflik organisasi PSSI. Di laga terakhir melawan Malaysia, Indonesia hanya butuh hasil imbang untuk lolos ke semi-final.

Hebatnya, puluhan ribu suporter Indonesia yang mayoritas merupakan TKI di sana tetap berani datang ke Stadion Bukit Jalil untuk mendukung langsung tim kesayangan mereka. Dengan antusias para suporter itu membalas setiap sindiran dari Ultras Malaya, dengan nyanyian penuh semangat yang ditujukan kepada skuat Nilmaizar.

Sayang, Indonesia tetap harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 2-0. Ini juga menjadi Piala AFF terakhir bagi striker veteran Bambang Pamungkas yang memutuskan pensiun dari timnas Indonesia pada 1 April 2013.